Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri
adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan
mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan
malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa
basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia
selalu berhasil menebak dengan jitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar