Tan Malaka
Bukan saja Tan Malaka yang pertama sekali Pemimpin Indonesia, yang menulis (terbit 1925) bukuNaar de Republik Indonesia (Menuju Indonesia Merdeka) — Tan Malaka-lah Bapak Republik Indonesia.
Tetapi ide yang dituliskannya dalam buku-bukunya, alat filsafat yang
dipergunakannya dalam perjuangan politik — menuju Indonesia Merdeka,
lengkap meliputi semua aspek IPOLEKSOSBUD HANKAM.
Dialah Pemimpin Indonesia yang pertama-tama menyatakan Indonesia Negara
berbentuk Republik — Tan Malaka memang Bapak Republik Indonesia.
Ilyas Hussien bekerja di Bayah Kozan, di pertambangan batu bara di
Bayah, Banten. Bekerja di antara para Romusha — menyaksikan penderitaan
Romusha — menyusun kekuatan, mengorganisir sel-sel perlawanan melalui
BPP PETA.
Bung Karno sebagai Cuo Sangi-In no Gico dan Bung Hatta sebagai Fuku Gico
— datang mengunjungi Bayah Kozan, dan memberikan pidato ……………. yang
isinya tentu sama dengan pidato-pidato sebelumnya …………… “ membantu
kemenangan Dai Nippon setelah itu dijanjikan untuk mendapatkan
kemerdekaan…………….”
Kaum pergerakan yang menolak bekerja sama dengan Dai Nippon, yang
bergerak nyata — terutama kalangan pemuda, maupun kaum pergerakan di
bawah tanah, ……………. Berbeda dalam hal ini,
Tan Malaka masih dalam penyamarannya di Bayah Kozan, sebagai Ilyas
Hussien — mendapat kesempatan bertanya dalam forum itu (ia selaku
panitia penerima tamu, sedang menghidangkan jaburan kue dan minuman)
…………….
Dalam buku “Dari Penjara ke Penjara, jilid II hal 357, (ditulis Tan Malaka tahun 1947) ………………….Tergesa-gesa
saya meletakkan talam kue dan minuman dari tempat yang paling belakang
sekali saya meminta bertanya : ‘Kalau saya tidak salah, bahwa kemenangan
berakhir dahulu dan dibelakangnya baru Kemerdekaan Indonesia. Artinya
itu kemenangan terakhir dahulu dan dibelakangnya baru Kemerdekaan
Indonesia. Tanya saya : ‘Apakah tidak lebih tepat, bahwa Kemerdekaan
Indonesialah kelak yang lebih menjamin kemenangan terakhir ?”
Sejarah telah menukilkan kelompok pemuda-lah yang mendesak dan
mematangkan Proklamasi Kemerdekaan (antara lain pemuda Adam
Malik) Agustus 1945 — setelah gerakan bawah tanah Sutan Sjahrir
memastikan berita Dai Nippon bertekuk lutut kepada Sekutu.
Proklamasi 17 Agustus 1945 — di-support dengan Rapat Raksasa di Lapangan
Ikada September 1945, yang digerakkan oleh Tan Malaka dengan
mengerahkan Rakyat dari Banten.
Rapat Raksasa Ikada itulah yang menjadi pegangan Sekutu (baca Amerika
Serikat), bahwa Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia —
didukung Seluruh Rakyatnya !
Adam Malik belakang hari menjadi Pemimpin Partai Murba yang didirikan
Tan Malaka — berdasarkan Keputusan Presiden No. 53 tahun 1963 Tan Malaka
diakui sebagai Pahlawan Nasional.
Pak Harto sebagai Presiden RI melalui Menlu Adam Malik, mengkonsolidasi
dengan mengakhiri Dwikora (koreksi Bung Karno, ingin merebut Kalimantan
Utara) — Indonesia rukun kembali dengan Malaysia — melaksanakan ide
ASLIA Tan Malaka, membentuk ASEAN.
Integrasi Timor Timur sebagai propinsi Indonesia, di era Orde Baru Pak
Harto, realisasi pelaksanaan ide Tan Malaka, bahwa Kemerdekaan Indonesia
meliputi Malaya, Kalimantan Utara, Timor Portugis, dan seluruh Hindia
Belanda.
Merdeka !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar